Image description
Image captions

Kru TV One yang sedang meliput perkembangan reklamasi Teluk Jakarta diusir oleh salah satu petugas keamanan dari pihak perusahaan yang mengelola proyek reklamasi (17/10).

Terkait upaya penghalangan liputan media tersebut, Pemimpin Redaksi tv One Karni Ilyas telah melaporkan hal tersebut kepada anggota DPRD Jakarta, Bestari Barus.

Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak bereaksi keras atas pengusiran reporter tv One itu. “Ketika @balquesm tidak diperbolehkan berlayar di laut milik NKRI, Karena memang de facto negeri ini dikuasai korporasi. @jokowi,” tegas Dahnil di akun Twitter @Dahnilanzar.

Dahnil pun meminta aparat penegak hukum harus berani tegas melawan rente korporasi. “Polisi, TNI, KPK kita harus berani tegas lawan rente korporasi. Jangan sampai jadi centeng bagi korporasi itu. Dulu jadi opas-opas dan tuan demang. Dulu ketika para pejuang lawan VOC mereka disebut setan radikalis, sementara sebagian kelompok menjilat jadi tukang pukul VOC. pun demikian sekarang,” tulis @Dahnilanzar.

“Wartawan saya, perempuan, sampai diburu dengan speedboat dan ada sirine. Dilarang mendekat ke kawasan reklamasi,” tegas Karni Ilyas seperti dikutip viva.co.id (17/10).

Karni merasa hal tersebut tidaklah wajar karena alasan wartawannya diusir dari kawasan reklamasi tidak pada tempatnya. Larangan mendekati kawasan reklamasi bagi Karni tidak sesuai karena Teluk Jakarta bukanlah milik satu orang, siapa saja berhak dan bisa melawati area Teluk Jakarta kapan saja.

“Mendekat ke pulau Singapura pun enggak masalah, asal lewat Imigrasi. Ini cuma lewat, udah tidak boleh,” kata Karni.0 int