Image description
Image captions

Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat, Sadikin Aksa menegaskan bahwa balapan Formula E yang akan diselenggarakan di kawasan Monas harus dipandang sebagai olahraga semata. Lebih dari itu, jelas dia, Formula E mesti dipandang sebagai industri.

"Lima tahun terakhir, di Federation International Automotive (FIA) mencanangkan untuk motor sport ini adalah industri. Bukan lagi sebagai balapan biasa," kata dia, dalam diskusi, di Pizza Kayu Api, Jakarta, Sabtu (15/2).

Karena itu, lanjut Aksa, dalam event balapan semacam Formula E, unsur olahraga justru kecil. Yang besar justru unsur pariwisatanya.

"Apalagi yang dinamakan champion event. Itu olahraganya mungkin sisa 30 persen. Tetapi yang dibesarkan yaitu tourism-nya," terang dia.

Aspek Wisata Dominan

Kerena aspek pariwisata yang justru lebih dominan dalam perlombaan Formula E, maka menurut dia, tentu ada dampak ekonomi yang besar bagi negara tempat penyelenggaraan balap mobil itu.

"Jadi dampak ekonominya kepada negara yang dituju itu harus jauh lebih besar karena ini bukan balapan hobi. Ini balapan tontonan yang menarik. Ini balapan yang semua orang yang berinteraksi di balapan ini semua digaji," ungkapnya.