Image description
Image captions

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh daerah mengendalikan kasus Corona agar tak semakin bertambah. Jokowimenyebut negara-negara maju saja tampak kewalahan menangani kasus Corona yang sudah meluas.

"Jangan biarkan yang namanya COVID ini meluas atau jumlahnya menjadi lebih banyak, kendalikan. Jangan sampai jumlah tambah karena kalau tambah itu nanti kita akan mempunyai pekerjaan besar yang lain, yaitu urusan yang berkaitan dengan ekonomi, kalau dua-duanya berjalan, membesar... akan sangat sulit. Dan itu tidak dialami oleh negara berkembang, negara-negara maju pun pontang-panting kewalahan menangani kalau sudah gede," kata Jokowi saat meninjau posko penanganan COVID-19 Provinsi Aceh, seperti disiarkan di akun YouTube, Selasa (25/8/2020).

Jokowi mengatakan kasus Corona di sejumlah negara sudah menembus angka jutaan. Hal itu, kata Jokowi, tak hanya berdampak pada aspek kesehatan, tapi juga ekonomi.https://tpc.googlesyndication.com/safeframe/1-0-37/html/container.html

"Negara-negara besar saya kira Bapak-Ibu semua lihat, baik di Eropa, kayak Amerika, semua pontang-panting menangani ini karena sudah telanjur jutaan, angkanya sudah jutaan ya, sangat-sangat sulit sekali, baik sisi kesehatannya maupun sisi ekonominya," ujar Jokowi.

Jokowi berharap kasus Corona di Indonesia bisa dikendalikan sebelum proses vaksinasi. Dia juga bersyukur saat ini angka kesembuhan Indonesia sangat tinggi.

"Sampai hari ini yang positif kasus positif di Indonesia ada 155 ribu, tapi kita patut bersyukur yang sembuh 111 ribu, sudah 70 persen yang sembuh, ini sudah di atas rata-rata internasional di kita ini, patut kita syukuri, alhamdulillah," ujar dia.

Jokowi juga mengingatkan pemerintah daerah di Aceh selalu merujuk pada data sains. Keputusan yang diambil diharapkan sesuai dengan saran dari para ilmuwan.

"Sekali lagi tolong setiap ngambil kebijakan, baik gubernur, bupati, wali kota tolong merujuk pada data-data sains pada saran-saran para saintis sehingga keputusannya betul-betul sebuah keputusan yang memiliki data dan bisa diterapkan di lapangan," ujar dia.