Image description
Image captions

 Wajahnya dihina mirip satpam, alasan Bripda Tito serang perawat RS Bandung.

Satu per satu mulai muncul fakta baru soal penyerangan delapan polisi baru jadi ke RS Bandung.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi mengungkap alasan kenapa Bripda Tito Tampubolon, anggota Dit Samapta Polda Sumut sampai mengamuk dan menyerang RS Bandung.

Menurut Hadi, saat berdebat dengan sekuriti RS Bandung bernama Brema dan Wanda Winata, Bripda Tito Tampubolon disamakan dengan satpam.

Kedua sekuriti RS Bandung itu mengatakan bahwa mereka sama-sama sekuriti.

"Hasil pemeriksaan yang dilakukan, keterangan yang diberikan itu ada bahasa atau kata-kata dari seseorang sekuriti atau perawat rumah sakit itu bahwa 'samanya kita sekuriti, samalah kita sekuriti'," kata Hadi menirukan ucapan sekuriti RS Bandung, Senin (7/11/2022).

Mendengar ucapan itu, Bripda Tito Tampubolon naik pitam.

Ia lantas cekcok dengan Brema dan Wanda.

Saat itu, Bripda Tito Tampubolon sempat disebut menunjukkan sesuatu di pinggangnya.

Tito juga mengaku bahwa dirinya adalah polisi.

Karena mengetahui lawan berdebatnya adalah polisi, dua sekuriti RS Bandung ini kembali ke tempat kerjanya.

Saat itulah Bripda Tito Tampubolon mengabari semua temannya, dan melakukan penyerangan ke rumah sakit milik Meriahta Sitepu atau Tutut, yang tak lain Bendahara PDI Perjuangan Sumut. 

Kasus penyerangan RS Bandung, milik Bendahara PDI Perjuangan Sumut, Meriahta Sitepu atau Tutut kini menjadi perhatian publik.

Sebab, penyerangan RS Bandung ini melibatkan sejumlah personel Dit Samapta Polda Sumut.

Adapun terduga otak pelaku penyerangan bernama Bripda Tito Tampubolon.

Ia mengajak rekan-rekan satu angkatannya untuk menyerbu RS Bandung yang ada di Jalan Mistar, Kota Medan.

Penyebabnya, karena tidak terima disamakan dengan sekuriti.

Selain itu, sejumlah sekuriti RS Bandung dianggap mengganggu dirinya saat hendak memadu kasih dengan sang pacar di Hotel OYO.

Sumber: tribunnews