Image description
Image captions

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan dalam waktu dekat akan memeriksa Wali Kota Semarang  Hevearita Gunaryanti alias Mbak Ita dalam tiga kasus dugaan korupsi di Pemkot yang ia pimpin.

Juru bicara KPK, Tessa Mahardika tak menampik dalam pemeriksaan itu bisa saja dikembangkan soal adanya dugaan aliran duit 'panas' kegiatan pencalonan Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Semarang tahun 2024. Seperti diketahui, Mbak Ita digadang-gadang kembali maju dalam pilwakot.

"Nanti di situ (pemeriksaan) mungkin bisa akan didapatkan informasi yang ditanyakan tadi (terkait aliran dana pencalonan Ita)," ujar Jubir KPK, Tessa Mahardhika, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (26/7/2024).

Soal kapan pastinya Mbak Ita diperiksa, Tessa mengaku belum mengatahui secara pasti. Ia hanya memastikan kegiataan pemeriksaan akan dilakukan pada pekan depan.

"Kemungkinan besar (di Semarang pemeriksaan saksi). Tapi  kalau memang nanti akan dibawa ke sini (Ita ke Gedung Merah Putih KPK) untuk diperiksa, bisa jadi juga seperti itu. Namun pastinya nanti kita akan update," kata dia.

Seperti diketahui, sudah dua pekan KPK menggeledah sejumlah Unit Pelayanan Terpadu atau dinas terkait di Pemkot Semarang.  Dari penggeledahan itu, KPK menyita sejumlah barang bukti, mulai dari dokumen APBD 2023 sampai dengan 2024 beserta perubahan, dokumen pengadaan masing-masing dinas di Pemkot Semarang, dokumen pengadaan dan penunjukan proyek, dokumen dokumen yang berisi catatan-catatan tangan. Serta, sejumlah uang yang disita yang masih dihitung jumlahnya.

Untuk diketahui, KPK tengah menyidik tiga kasus korupsi di lingkungan Pemkot Semarang. Mulai dari dugaan tindak pidana korupsi atas pengadaan barang atau jasa di lingkungan pemerintah kota Semarang tahun 2023-2024, dugaan pemerasan terhadap pegawai negeri atas insentif pemungutan pajak dan retribusi daerah Kota Semarang, dan  dugaan penerimaan gratifikasi tahun 2023-2024.

Dalam perkara ini, ada empat orang dicegah ke luar negeri dan ditetap tersangka. Berdasarkan sumber didapat yaitu Wali Kota Semarang Ita, suami Mbak Ita Alwin Basri, Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Kota Semarang Martono dan pihak swasta  bernama Rahmat Djangkar.

sumber: inilah