Image description
Image captions

Rumah Sakit atau RS Medistra, Jakarta Selatan menegaskan bahwa mereka tidak melarang pemakaian hijab bagi para pegawai.

Direktur Rumah Sakit (RS) Medistra Agung Budisatria mengatakan, pihaknya menghormati keberagaman agama sehingga berita yang tersebar viral tersebut berita bohong (hoaks).  

"Medistra sama sekali tidak melarang pemakaian hijab, kami sangat menghargai dan menghormati keberagaman," kata Agung Budisatria dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (4/9).

RS Medistra tidak menolerir tindakan diskriminasi lantaran merangkul seluruh pemeluk agama yang bekerja di rumah sakit tersebut.

Kemudian, RS Medistra juga sudah berkunjung ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat dan MUI Jakarta Selatan untuk meminta arahan.

Dari total 780 pegawai di RS Medistra, sebanyak 30 persen atau 234 pegawai muslimah dan mengenakan hijab.

Kemudian, lanjut Agung, pihaknya memastikan tersedianya fasilitas tempat ibadah, yaitu musala bagi umat muslim.

"Selain itu, kami juga menyediakan fasilitas mushala atau masjid untuk beribadah umat muslim," ujarnya.

Oleh karena itu, Agung menyayangkan berita dugaan diskriminasi yang sudah tersebar di media daring.

"Kami mengedepankan mediasi," katanya.

Kepala HRD RS Medistra Markus Triyono menambahkan, isu adanya diskriminasi ini hanya kesalahpahaman saat proses wawancara calon pegawai.

Markus mempertanyakan tidak tahu apa motif Dokter Diani Kartini mengunggah isu tersebut. Padahal dia sudah bekerja sejak Januari 2010.

"Dokter Diani berhijab dan kami tidak pernah mempermasalahkan," kata Markus.

Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI), Irwan Heriyanto mengatakan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan RS Medistra untuk menanyakan kebenaran dan duduk permasalahannya.

"Kami menyayangkan berita yang sudah tidak membuat nyaman ini. Kami berharap ini cepat selesai dan Medistra bisa kembali beroperasi seperti sebelumnya," ujar Irwan.

Sumber: tvOne