Image description
Image captions

Sebanyak 145 pelaku premanisme ditangkap dalam pelaksanaan Operasi Pekat II Lodaya 2025 yang digelar sejak 1 Mei lalu.

Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudi Setiawan menyebut operasi ini menyasar aksi premanisme yang dinilai mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat di wilayah hukum Jawa Barat. 

“36 dari 44 target operasi berhasil diungkap atau setara dengan 81,82 persen dari total target yang ditetapkan,” kata Irjen Rudi Setiawan, Jumat, 9 Mei 2025.

Tak hanya itu, kepolisian juga mengamankan 109 pelaku non-target dengan catatan ada 98 korban. 

Penyidik juga sudah menangani 99 kasus premanisme yang tersebar di berbagai wilayah, termasuk terminal, pasar tradisional, proyek pembangunan, hingga kawasan sengketa tanah dan hiburan malam.

Dari pengamanan para preman, petugas turut menyita barang bukti 42 bilah senjata tajam, 1 airsoft gun, 15 sepeda motor, 4 mobil, 8 ponsel, 46 dokumen, dan uang tunai sebesar Rp1.320.500. 

"Operasi ini melibatkan 935 personel terdiri dari 185 anggota Polda dan 750 anggota dari satuan wilayah jajaran,” ujar Kapolda.

Lanjut Rudi, operasi ini merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam menjamin rasa aman bagi masyarakat.

“Operasi ini tidak hanya untuk penindakan, tetapi juga sebagai bentuk pencegahan melalui kegiatan intelijen dan pembinaan masyarakat. Kami juga menyasar pelaku-pelaku yang beroperasi secara digital,” jelasnya.