
Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan China merupakan mitra dagang Indonesia yang terbesar. Pernyataan ini langsung ditujukan kepada Perdana Menteri (PM) China Li Qiang yang tengah melakukan kunjungan kenegaraan di Indonesia mulai dari 24 hingga 26 Mei 2025.
Hal ini diungkapkan ketika dirinya berpidato di Indonesia-China Business Reception 2025 yang berlangsung di Shangri-La, Jakarta Pusat, Sabtu (24/5/2025).
"Saudara-saudara sekalian, Yang Mulia Perdana Menteri Li, hadirin sekalian, saat ini Tiongkok adalah mitra dagang kita yang terbesar," kata Prabowo.
Prabowo mengungkap nilai dagang antara Indonesia-China mencapai lebih dari USD130 miliar per tahun. Karenanya, ia memandang China sebagai mitra sangat penting dalam pembangunan industri dan teknologi bangsa.
"Hubungan dagang investasi dan teknologi ini adalah bukti komitmen kita bersama untuk membangun masa depan yang lebih kuat, lebih sejahtera bagi kedua bangsa kita dan juga lebih hijau, lebih ramah bagi lingkungan kita bersama," ujarnya.
Melalui baiknya hubungan bilateral ini, Prabowo mengaku terhormat dengan kedatangan PM Li Qiang berserta rombongannya. Ia berharap hubungan bilateral antara Indonesia dan China bisa terjalin lebih erat dan dalam lagi.
"Saya ingin menyampaikan dengan hubungan ekonomi yang seperti ini, janganlah hubungan kita terbatas kepada hubungan ekonomi, kita juga harus mencapai persahabatan yang lebih mendalam, kerja sama di semua bidang," tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menghadiri acara Indonesia-China Business Reception 2025 bersama Perdana Menteri (PM) China, Li Qiang. Acara ini diinisiasi oleh Kamar Dagang Industri Indonesia (Kadin).
Prabowo terpantau tiba di Shangri-La Hotel, Jakarta Pusat, pukul 19.18 WIB. Dia hadir dengan mengenakan setelan jas berwarna hitam. Terlihat Prabowo berada satu meja dengan PM Li Qiang. Turut menemani Seskab Teddy Indra Wijaya. Acara dimulai dengan penampilan tarian tradisional dan lantunan lagu nasional 'Padamu Negeri'.
Selain itu hadir juga dalam acara ini Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketum Kadin Indonesia Anindya Bakrie, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, hingga Mensesneg Prasetyo Hadi.
sumber; inilah