Presiden RI Prabowo Subianto secara resmi menerima kunjungan kenegaraan Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah, Raja Abdullah II ibn Al Hussein, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (14/11/2025). Pertemuan ini bukan sekadar agenda formal diplomatik, melainkan perjumpaan erat antara dua sahabat lama yang memiliki ikatan historis kuat.
Iring-iringan kendaraan yang membawa Raja Abdullah II dan Presiden Prabowo, yang dikawal ketat oleh pasukan pengawal bermotor dan pasukan berkuda, tiba di Istana Merdeka tepat pukul 16.49 WIB.
Kedatangan Raja Abdullah II sudah dijemput langsung oleh Presiden Prabowo sebelumnya di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, di mana keduanya kemudian memilih satu kendaraan untuk menuju Istana.
Sambutan Meriah: Jajar Kehormatan dan 21 Dentuman Meriam
Setibanya di kompleks Istana, keduanya disambut dengan upacara militer yang megah. Pasukan jajar kehormatan telah berbaris rapi, didampingi ratusan pelajar Sekolah Dasar (SD) yang antusias mengibarkan bendera Merah Putih dan bendera Yordania, menambah semarak suasana penyambutan.
Di serambi barat Istana Merdeka, Presiden Prabowo, yang mengenakan setelan jas abu-abu gelap, bersama Raja Abdullah II dengan setelan jas hitamnya, turun dari kendaraan. Kedua pemimpin ini lantas melangkah bersama menuju mimbar upacara kunjungan resmi.
Upacara penyambutan kenegaraan diawali dengan pengumandangan lagu kebangsaan kedua negara: lagu kebangsaan Yordania dilanjutkan dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Selama prosesi kehormatan ini, sebanyak 21 dentuman meriam turut mengiringi, sebuah tanda penghormatan tertinggi bagi kunjungan resmi seorang kepala negara.
Setelah inspeksi pasukan kehormatan, kedua pemimpin menyempatkan diri menyapa para siswa SD yang menyambut dengan riang gembira. Sesi ini dilanjutkan dengan perkenalan delegasi dari kedua negara sebelum mereka masuk ke dalam Istana Merdeka.
Soliditas Kabinet dan Pertemuan Empat Mata Tête-à-Tête
Presiden Prabowo didampingi sejumlah menteri penting, menunjukkan keseriusan Indonesia dalam menindaklanjuti kerja sama yang dibahas. Beberapa menteri yang hadir antara lain adalah Menlu Sugiono, Mensesneg Prasetyo Hadi, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Menristekdikti Brian Yuliarto, Menkes Budi Gunadi Sadikin, serta Menteri Investasi dan Hilirisasi yang juga CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani.
Setelah sesi perkenalan, Presiden Prabowo mempersilakan Raja Abdullah II memasuki Ruang Kredensial untuk sesi foto bersama dan penandatanganan buku tamu kenegaraan, sebagai simbol resmi persahabatan kedua negara.
Puncak dari pertemuan ini adalah pertemuan tête-à-tête atau pertemuan empat mata di ruang kerja Presiden Prabowo, sebuah forum krusial untuk membahas isu-isu strategis tanpa kehadiran delegasi.
Jejak Persahabatan Dua Ranger
Kunjungan ini merupakan balasan atas lawatan Prabowo ke Yordania pada April 2025, di mana keduanya telah bertemu empat mata dan menyaksikan penandatanganan tiga MoU, termasuk perjanjian kerja sama pertahanan yang penting.
Menariknya, persahabatan Raja Abdullah II dan Presiden Prabowo bukanlah cerita baru. Keduanya telah menjalin keakraban sejak masih muda. Kedua pemimpin ini ternyata merupakan alumni sekolah ranger prestisius Angkatan Darat Amerika Serikat Fort Benning. Pertemuan pertama mereka tercatat pada 4 Desember 1995, saat pelantikan Prabowo sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus.
Bahkan, ikatan persahabatan ini teruji saat Prabowo mengasingkan diri dari Indonesia pada 1998 dan memilih Yordania sebagai tempat tinggal. Saat itu, kedatangan Prabowo disambut terhormat, bahkan Yordania pernah menawarkan kewarganegaraan, namun Prabowo tetap teguh memilih menjadi warga negara Indonesia.
Kedatangan Raja Abdullah II kali ini menegaskan kembali eratnya ikatan personal dan strategis antara Indonesia dan Kerajaan Yordania.