Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan pihaknya telah menyiapkan helikopter medis untuk mengantisipasi sejumlah penyakit yang akan terjadi pasca-bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera.
Sjafrie menjelaskan ada tiga penyakit yang berpotensi besar muncul usai bencana.
“Pascabencana, ada tiga jenis penyakit yang harus menjadi fokus penanganan: diare, ISPA, dan penyakit kulit,” kata Sjafrie dalam rapat koordinasi penanganan bencana Sumatera dengan Presiden RI Prabowo Subianto di Aceh, Minggu (7/12/2025) malam.
Sjafrie pun mengungkap Kementerian Pertahanan telah mengerahkan tiga helikopter medis. Satu di antaranya merupakan heli pendukung, sementara dua lainnya merupakan helikopter sewaan.
Ketiga helikopter ini akan beroperasi secara mandiri untuk melakukan layanan kesehatan keliling di area pengungsian.
“Helikopter ini tidak untuk distribusi logistik. Mereka akan bergerak khusus memeriksa kondisi para pengungsi terkait tiga penyakit tersebut, baik di Sumatera Utara, Aceh, maupun Sumatra Barat. Seluruh kru juga sudah kami siapkan,” ujarnya.
Sjafrie menyebut dukungan tenaga kesehatan tetap dibutuhkan agar pelayanan medis dapat berjalan maksimal. Ia berharap Kementerian Kesehatan dapat mengirimkan dokter untuk mendampingi operasi helikopter tersebut.
“Kami sangat mengharapkan bantuan dokter dari Kementerian Kesehatan. Kehadiran mereka akan sangat membantu untuk pemeriksaan langsung dan pemberian pengobatan di lokasi pengungsian,” tuturnya.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto memimpin rapat koordinasi setelah meninjau langsung para korban banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Minggu (7/12/2025).
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan, dalam kunjungan keduanya ke Aceh, Prabowo membawa serta sejumlah menteri terkait. Kehadiran mereka, kata dia, menjadi penegasan bahwa pemerintah bergerak cepat menangani bencana ini.
Tentunya ini sebagai bukti bahwa beliau (Prabowo) ingin betul-betul penanganan terhadap terjadinya bencana yang melanda di tiga provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat dapat dilakukan percepatan," kata Prasetyo kepada wartawan di Aceh.
Ia menjelaskan, Prabowo langsung menggelar rapat koordinasi usai turun ke lapangan. Rapat tersebut melibatkan berbagai kementerian dan lembaga yang memiliki kewenangan dalam penanganan banjir dan tanah longsor.
"Malam ini bapak presiden ingin langsung memimpin rapat koordinasi bersama dengan seluruh jajaran menteri-menteri terkait, sebagian besar hadir, untuk kita akan sekali lagi mengupdate jurnal dan memutuskan langkah-langkah percepatan ke depan," jelasnya.
Tampak sejumlah anggota Kabinet Merah Putih berada dalam rapat itu. Mereka antara lain Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Hadir pula Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Perumahan Maruarar Sirait, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Dirut PLN Darmawan Prasodjo, Gubernur Aceh Muzakir Manaf, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI M. Tonny Harjono.