Image description
Image captions

Pondok Pesantren (Ponpes) Ali Maksum Krapyak, DI Yogyakarta (DIY) mendukung pelaksanaan rapat pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang digelar 9-10 Desember 2025 agar membahas pergantian Ketua Umum PBNU.

Dukungan itu tertuang melalui surat yang diterbitkan Pimpinan Pengasuh Ponpes Ali Maksum Krapyak, DIY, KH. Khoirul Fuad Ahmad. Dalam surat tersebut menegaskan PBNU sebagai pimpinan tertinggi jam’iyyah tidak boleh dijadikan korban kepentingan apapun.

"Kami memberikan dukungan penuh atas Pleno PBNU untuk mengambil langkah bagi kebaikan semuanya. PBNU harus dijaga agar tetap tegak, terarah, serta terhindar dari mudharat (kerugian) yang lebih besar bagi organisasi maupun warga Nahdliyin," kata Khoirul, Minggu (7/12/2025).

Pesantren Krapyak juga menyebut adanya polemik internal terkait pengambilan keputusan oleh KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) yang dinilai perlu diklarifikasi melalui mekanisme jam’iyyah secara menyeluruh.

Karena itu, mereka menilai pleno PBNU menjadi ruang yang sah, konstitusional, dan diperlukan untuk menjaga stabilitas organisasi, termasuk jika harus mengambil keputusan strategis terkait pergantian ketua umum.

"PBNU harus tetap dijaga dan tegak berdiri terhindar dari abai serta mudharat yang lebih besar," ungkapnya.

Sikap ponpes ini menjadi perhatian publik lantaran Gus Yahya merupakan salah satu lulusan sekolah Islam tersebut. Meski demikian, pesantren menegaskan dukungan diberikan demi kemaslahatan Jam’iyyah, bukan atas dasar hubungan personal.

"Terkait dengan polemik yang terjadi di PBNU, semoga segera menemukan jalan terbaik apapun keadaannya. Harus ada pengelolaan yang efektif bagi kemaslahatan Jam’iyyah dan warga Nahdliyin, serta bangsa dan negara," pungkas Khoirul.