Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut pihaknya masih memutakhirkan data penerima bantuan sosial (bansos) COVID-19. Imbasnya, sebanyak 99 ribu keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan sosial COVID-19 belum menerima bansos.
"Itu dalam pemadanan ya. Itu biasa dalam setiap tahun itu data harus dimutakhirkan," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Kamis (5/9/2021).
"Iya (99 ribu warga belum terima bansos), menunggu penyelesaian pemadanan," jelasnya.
"Ya kan diselesaikan dulu. Diselesaikan dulu yang ganda, dicek kembali," jelasnya.Riza mengatakan pembaruan data dilakukan demi mengatasi permasalahan data ganda. Setelahnya, bansos tunai maupun non-tunai baru bisa dibagikan kepada warga.Sambil melakukan pemadanan data, Pemprov DKI terus berkoordinasi dengan Kementerian Sosial.
Sebelumnya diberitakan, Pemprov DKI Jakarta menemukan 99 ribu data ganda keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan sosial COVID-19. Menyikapi hal ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersurat ke Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta validasi data penerima bansos.
"Masih ada data double 99.450 KPM merupakan data double dari Kemensos sehingga kami tidak bisa memberikan uang tersebut sebelum ada validasi data. Pak gubernur sudah bersurat kepada Ibu Menteri sosial untuk meminta kepastian data by name by address," kata Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Premi Lasari dalam diskusi virtual, Jumat (30/7/2021).
Baca juga:PDIP Sepakat Risma soal Perbaikan Data Bansos DKI Lambat: Miris! |
Premi menjelaskan, bantuan sosial yang disiapkan oleh Pemprov DKI terdiri atas bantuan sosial tunai (BST) dan bantuan sosial nontunai berbentuk beras. Total sasaran kedua bansos sebanyak 1.007.379 KPM dengan sumber pendanaan dari APBD DKI.
Namun, dari jutaan KPM, sampai saat ini bansos baru tersalurkan kepada 907 ribu KK karena adanya data ganda. Bansos mulai disalurkan setelah Pemprov DKI mendapatkan kepastian data KPM dari Kemensos.
Tri Rismaharini merespons soal surat Anies Baswedan terkait data ganda penerima bantuan sosial di Jakarta. Risma mengaku tidak tahu persis surat dari Anies tersebut. Namun dia mengatakan ada usulan dari Pemprov DKI terkait penyaluran bansos lewat bank.
"Saya tidak tahu persis soal surat dari (gubernur) Jakarta, kemarin memang dari Jakarta ada usulan penyaluran lewat bank. Setelah dirapatkan, kemudian dua minggu lalu bank DKI nyatakan nggak bisa karena harus buat rekening baru. Saya nggak butuh 1-1,5 bulan. kita tawarkan ke bank lain demikian pula. Akhirnya kemudian di PT Pos akhirnya dan sekarang alhamdulillah 95 persen untuk salurnya BST," tutur Risma, di kantornya, Jakarta, Selasa (3/8).
"Saya tidak tahu persisnya di mana samanya. Silahkan komunikasi. Insyaallah kami buka semua tidak ada yang kami tutupi," imbuh dia.