
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (AD) Jenderal Maruli Simanjuntak mengatakan pihaknya telah siap untuk mengirim pasukan perdamaian ke Gaza, Palestina. Hal ini diungkapkan setelah Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengusulkan untuk memberikan bantuan.
"Oh kalau kami sangat siap, yang penting perintahnya ada, terus prosedur jelas," kata Maruli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, dikutip Kamis (13/6/2024).
Maruli menjelaskan bahwa pihaknya juga sudah memiliki rumah sakit di Gaza. Karenanya, TNI AD hanya tinggal menunggu perintah yang jelas untuk mengirim pasukannya.
"Kami kan sudah ada Rumah Sakit, kita orang kita sudah dianggap hebat kalau bekisting dalam keadaan perang kita bikin jalan, teritorial kita membantu masyarakat kita terkenal bagus, jadi ya enggak ada masalah itu. Kami ada perintah, kami siapkan," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menegaskan Indonesia siap mengevakuasi korban, membangun RS lapangan, dan mengirimkan lebih banyak tenaga medis ke Gaza.
Hal tersebut diungkapkan saat berpidato mewakili Presiden RI Joko Widodo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Tanggap Darurat Gaza di Amman, Jordania, Selasa (11/6/2024).
"Kami siap mengerahkan lebih banyak tenaga medis, membangun rumah sakit (RS) lapangan untuk beroperasi di Gaza," kata Prabowo dalam pidatonya.
Dalam forum tingkat tinggi yang digelar oleh Mesir, Jordania, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu, Prabowo juga menyebut Indonesia siap meningkatkan kontribusinya untuk mendukung kerja UNRWA (Badan PBB untuk Pengungsi di Palestina) di Gaza.
“Kami juga siap untuk sekali lagi mengerahkan kapal bantu rumah sakit, dan mengerahkan seluruh Alutsista udara yang ada untuk berpartisipasi menerjunkan bantuan (airdrop) jika dibutuhkan,” ujarnya.
Tak hanya itu, presiden terpilih 2024-2029 ini melanjutkan Indonesia bersedia mengevakuasi 1.000 pasien, yaitu para korban perang sekaligus mengobati mereka di sejumlah rumah sakit yang ada di Indonesia.
Para korban perang, terutama anak-anak yang kehilangan orang tuanya di Gaza itu menurutnya akan dipulangkan kembali ke Gaza jika situasi di sana sudah dinyatakan normal.
“Mereka akan mendapatkan perawatan pascatrauma, juga kami akan sekolahkan mereka, kemudian mereka akan pulang ke Gaza saat situasinya kembali normal,” ucapnya.