Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul resmi menjabat sebagai Menteri Sosial (Mensos) menggantikan Tri Rismaharini di penghujung periode pemerintahan Kabinet Indonesia Maju.
"Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada UUD negara RI 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara," kata Saifullah Yusuf saat mengucap sumpah yang dipandu oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2024).
Sebelum menjabat sebagai Mensos, pria kelahiran 28 Agustus 1964 ini sudah menjalani karir politik yang cukup panjang. Jabatan terakhirnya adalah Wali Kota Pasuruan periode 2021-2024.
Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur selama dua periode mendampingi Soekarwo periode 2008-2013 dan 2014-2019.
Karier politik Gus Ipul berawal pada 1999. Saat itu, ia mengikuti Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif untuk menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Namun, memutuskan keluar dari PDI Perjuangan dan bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada 2002 saat Muktamar PKB.
Setahun kemudian ia terpilih sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB. Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal pada 2004-2007 Kabinet Indonesia Bersatu era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Penghargaan
Selain karir politik, ia juga memiliki sejumlah pencapaian lain lewat sederet penghargaan yang pernah diterima.
Di tingkat nasional, Gus Ipul pernah menerima Bintang Mahaputera Adiperdana yang diberikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada 2014, Wredatama Nugraha Utama dari Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) pada 2014.
Selanjutnya tokoh peduli olahraga dari Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) Persatuan Wartawan Provinsi Jawa Timur pada 2014, serta Penghargaan Narwasita Tantra dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2017.
Kemudian di tingkat provinsi, alumni Universitas Nasional Jakarta itu juga pernah menerima Lencana Jer Basuki Mawa Bea dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Agustus 2021.
Latar Belakang Aktivis
Mengutip NU online, Gus Ipul dikenal sebagai aktivis sejak duduk di bangku kuliah. Ia tercatat pernah menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Universitas Nasional Jakarta.
Pada tahun yang sama, ia terpilih sebagai Ketua Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) masa khidmah 1990-1995.
Cicit dari salah satu pendiri NU sekaligus Rais 'Aam PBNU 1971-1980 KH Bisri Syansuri itu kemudian aktif di organisasi kepemudaan, Gerakan Pemuda (GP) Ansor.
Ia terpilih sebagai Ketua Umum GP Ansor selama dua periode, yaitu pada 2000-2005 dan 2005-2010.
Sebelumnya, ia menjadi Plh Ketua Umum GP Ansor menggantikan Iqbal Assegaf yang meninggal dunia pada 1999.
Di era kepemimpinan Rais ‘Aam KH MA Sahal Mahfudh dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, masa khidmah 2010-2015, ia diangkat sebagai salah satu pengurus, tepatnya di jajaran A'wan PBNU.
Lalu pada 2015-2021, Gus Ipul menjadi salah satu Ketua PBNU. Usai Muktamar Ke-34 NU di Lampung, Gus Ipul ditetapkan mendampingi Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf sebagai Sekretaris Jenderal PBNU masa khidmah 2022-2027.