Presiden Prabowo Subianto memberi sinyal segera memulai negosiasi untuk menambah empat unit pesawat angkut berat A400M buatan Airbus setelah secara simbolis menerima dan menyerahkan unit pertama A400M kepada TNI Angkatan Udara di Jakarta, Senin (3/11/2025).
Unit pertama pesawat A400M dari total dua pesawat yang dipesan oleh Indonesia resmi memperkuat Skadron Udara 31/Angkut Berat Lanud Halim Perdanakusuma dengan nomor ekor A-4001.
Unit kedua A400M pesanan Indonesia dijadwalkan tiba di tanah air pada tahun 2026.
"Kita sudah aktif (kontrak pembelian pesawat A400M) dua unit. Kita sudah ada opsi empat unit. Kita mungkin negosiasi untuk kita tanda tangan (pembelian) empat unit lagi. Sementara itu," kata Presiden
Prabowo dilansir dari Antara, Senin (3/11/2025).
Kontrak pembelian dua unit pesawat A400M diteken oleh Presiden Prabowo saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan pada tahun 2021 pada sela-sela acara Dubai Airshow 2021.
Dalam acara yang sama, Kementerian Pertahanan RI juga meneken letter of intent (LoI) untuk pembelian empat unit A400M pada masa mendatang.
Pesawat angkut berat A400M merupakan pesawat serbaguna yang memiliki kemampuan transportasi kargo berat, pengisian bahan bakar di udara, dan untuk operasi-operasi kemanusiaan serta operasi-operasi tempur.
Pesawat A400M pertama kali dipamerkan oleh Airbus di Indonesia pada Maret 2007, kemudian pesawat A400M milik Angkatan Udara Prancis pernah mengirim bantuan ke Lombok saat gempa bumi pada Agustus 2018, dan pesawat A400M milik AU Malaysia juga pernah mendarat di Palu untuk mengirimkan bantuan pada Oktober 2018.
Pesawat A400M, sebagaimana dinarasikan dalam siaran resmi Kementerian Pertahanan, mampu diandalkan untuk pengangkutan taktis, pengiriman personel dan barang, serta pendaratan di berbagai medan.
Untuk pengangkutan taktis, A400M dapat memuat dan mengangkut barang-barang dan alat logistik yang berat dan berdimensi lebar.