
Sebanyak 20 prajurit Korps Marinir yang tergabung dalam satuan tugas (satgas) Trisila 2025 menggelar latihan penyerbuan (raid) amfibi di pantai eks sail, wilayah Morotai, Maluku Utara, Selasa (17/6).
Puluhan prajurit Marinir yang berlatih di bawah pimpinan Letda (Mar) Rikko Dwi Swastu dari Pasmar 3 Sorong ini mengawali kegiatan dengan mendapatkan pengarahan, lalu bergerak menuju daerah persiapan.
Wakil Komandan Satgas Trisila 2025 Kolonel Laut (P) Yohanes Upang, mengungkapkan dalam skenario latihan raid amfibi para prajurit Marinir menggunakan tiga unit perahu karet dan 4 motor tempel.
“Setelah mencapai pantai, pasukan melaksanakan renang rintis, kemudian segera membentuk perimeter dan melancarkan serangan terhadap sasaran yang disimulasikan,” ungkap Yohanes, dikutip dari keterangan Dispen Koarmada III.
Ia menuturkan latihan raid amfibi merupakan wujud kesiapan dan profesionalisme prajurit Korps Marinir.
“Pasukan harus mampu melaksanakan operasi pendaratan secara cepat, tepat, dan terkoordinasi demi menjaga kedaulatan NKRI,” tuturnya.
Lebih lanjut, Yohanes juga menekankan pentingnya kerja sama, kekompakan, dan disiplin para prajurit.
“Saya berharap setiap prajurit dapat terus belajar, mengasah keterampilan, dan menjaga kondisi fisik, sehingga apabila dibutuhkan, Korps Marinir TNI siap diterjunkan demi menjaga keamanan dan keutuhan bangsa dan negara,” lanjutnya.
Adapun latihan raid amfibi ini merupakan bagian dari operasi Trisila 2025 dan menjadi ajang penting untuk meningkatkan kemampuan taktis, kewaspadaan, dan kesigapan pasukan Korps Marini