
Mantan Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Komjen Pol (Purn) Dharma Pongrekun, memastikan hacker peretas Bjorka yang asli masih berkeliaran dan belum ditangkap oleh polisi.
Purnawirawan jenderal bintang 3 kepolisian itu menyebut penangkapan Bjorka oleh Polda Metro Jaya merupakan suatu drama.
"Bjorka (ditangkap polisi) itu bohong. Itu drama," kata Dharma Pongrekun, dikutip dari kanal YouTube Ngaji Roso, dikutip Minggu (12/10/2025).
Mantan calon gubernur Jakarta itu mengaku temannya baru saja berkirim pesan dengan Bjorka yang asli melalui WhatsApp.
Ia menuturkan Bjorka yang asli tidak berada di Indonesia.
"Kawan saya baru kemarin dia WA WA-an sama Bjorka yang asli, dan bukan di Indonesia yang asli ya," kata Dharma.
Menurut Dharma Pongrekun, banyak akun yang mengklaim mereka adalah Bjorka asli.
"Kalau yang pakai akun-akun seperti itu ya silakan saja. Ini kan permainan opini," kata dia.
Baca juga: Kasus Bjorka Dinilai Jadi Ujian Konsistensi Penegakan UU Perlindungan Data Pribadi
Dharma menegaskan, informasi tersebut ia dapat dari temannya.
Ia mendapat informasi dari temannya melalui sambungan telepon Bjorka yang asli belum tertangkap.
Kawan saya (yang memberitahu), bukan saya. Nanti mereka-mereka cari Pak Dharma. Kawan saya tadi barusan teleponan. Bukan saya ya," ucapnya.
Hacker berjuluk Bjorka yang paling diburu disebut ditangkap oleh Direktorat Reserse Siber Polsa Metro Jaya.
Bjorka melakukan ilegal akses hingga memanipulasi data di forum Dark Web.
Aktivitasnya di Dark Web sudah dilakukan sejak tahun 2020 yang berarti umur Bjorka saat itu masih di bawah umur (17 tahun).
Dalam video yang diterima, petugas polisi berpakaian sipil melakukan penggerebekan terhadap WFT (22), sosok Bjorka yang ditangkap), ke dalam sebuah rumah.
Ternyata rumah tersebut milik pacar dari WFT.
Dalam sebuah rekaman 25 detik yang beredar, WFT terlihat tak berkutik di kursi panjang bersama dua wanita.
Salah seorang wanita itu tampak berusia paruh baya.
Mereka hanya duduk terpaku menyaksikan polisi melalukan interogasi terhadap WFT.
WFT mengenakan kaos hitam lusuh dan celana pendek.
Wajahnya nampak tegang saat ditanyai polisi.
Seorang petugas menunjuk handphone yang diduga dipakai WFT untuk melakukan kejahatan.
Diduga handphone itu yang digunakan sang tersangka dengan menggunakan username Bjorka.