Image description
Image captions

Bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra (Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat) mendapat perhatian serius dari Rano Karno.

Dalam kapasitasnya sebagai tokoh yang dipercaya memimpin Jakarta, Rano menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus mengirimkan bantuan lintas provinsi.

Ditemui usai acara peringatan Hari Ibu PDIP, Kamis, 18 Desember 2025, Rano Karno menjelaskan bahwa fase pascabencana saat ini—yang memasuki minggu ketiga—merupakan masa yang paling krusial dan berat bagi para korban.

"Minggu ketiga ini bukan menjadi ringan, justru semakin berat, terutama repot di pascabencananya. Kebutuhan pokok sangat dibutuhkan," ujar Rano, dikutip Kamis (18/12/2025).

Untuk mengatasi kendala akses akibat jalan yang putus dan longsor, Rano mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengambil langkah taktis sejak awal bencana.

"Selain pada waktu hari kedua kejadian, saya sendiri mengatur dan mengantar bantuan melalui Angkatan Laut, kita kirim ke Sumatra. PMI Jakarta dan Baznas Jakarta juga sudah bergerak," ungkapnya.

Rano juga menyoroti kondisi pemerintah daerah di wilayah terdampak yang mulai kewalahan.

Ia memaklumi jika ada kepala daerah di Aceh atau wilayah lain yang bersurat ke Kementerian Dalam Negeri untuk meminta bantuan pusat, mengingat keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dalam menghadapi kerusakan masif.

"Harus kita akui, APBD wilayah masing-masing terbatas. Tentu mungkin menyerah itu karena memerlukan bantuan, itu simbolis sebetulnya. Saya yakin tidak ada niat untuk menyudutkan, tapi karena kita tahu banyak jalan putus," jelasnya.

Terkait distribusi bantuan, Rano menjelaskan strateginya. Jika barang kebutuhan pokok masih tersedia di pasar lokal sekitar lokasi bencana, pihaknya akan mengirimkan uang tunai agar roda ekonomi setempat tetap berputar.

Namun, jika barang langka, logistik akan dibeli di Jakarta dan dikirimkan langsung ke lokasi