Image description
Image captions

Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa turut merespons kritik Mantan Kepala Badan Komunikasi Pemerintah (Bakom), Hasan Nasbi terhadap kebijakan yang dilakukannya.

 

Termasuk sikapnya yang selalu menyenggol pejabat lain baik di kementerian maupun pada tingkat kepala daerah. Sikap itu dinilai rawan menimbulkan distabilitas pemerintahan.

Purbaya langsung membantah dengan hasil survei Indek Kepercayaan Masyarakat (IKM) yang telah dirilis oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada Oktober 2025

Ini indeks Kepercayaan masyarakat ke pemerintah. Kalau jatuh seperti ini keadaan buruk. Kalau sana bagus. Ini gambaran waktu bulan September, Agustus-September ini turun-turun Juli Agustus September turun terus ke titik terendah. Inilah terjadi banyaknya demo," ujar Purbaya.

 

Menurut hasil survei itu, lanjut Purbaya, dengan gaya komunikasinya yang ceplas-ceplos justru telah mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Setelah sebelumnya turun hingga membuat masyarakat berduyun-duyun melakukan demo ke pemerintah.

 

"Tapi kita-kita lakukan kebijakan yang mungkin bagi kalangan agak drastis, agak katakanlah ceplas ceplos. Tapi ini berhasil membalikkan sentimen masyarakat ke pemerintah," tutur Purbaya.

"Justru ini sekarang level sama dengan ini. Jadi Sudah stabil lagi. Jadi Stabilitas pemerintah amat baik di mata masyarakat. Kecuali di mata orang itu ya," tambahnya.

Di sisi lain, Purbaya juga membeberkan soal kondisi ekonomi dan pengaruh daya beli masyarakat yang sangat berkaitan dengan sentimen suka atau tidak suka masyarakat kepada pemerintah. Menurutnya, ketika ekonomi bagus maka kepercayaan masyarakat akan ikut bagus, begitu sebaliknya.

 

"Kenapa? kan daya belinya juga membaik ini daya beli yang ini, ini kepercayaan konsumen turun karena ekonominya buruk. Ketika ekonominya bagus maka naik lagi. Ini selama ini ada korealasinya. Ketika ekonomi buruk mereka nggak suka pemerintah, makanya banyak demo besar-besaran. Tapi ketika balik, mereka juga senang ke pemerintah," bebernya.

 

Bendahara negara juga menilai meskipun gaya bicaranya seperti koboi, tetapi sudah terbukti telah mengembalikan kepercayaan masyarakat. Terlebih, kata dia, segala hal yang ia lakukan sudah direstui oleh Presiden Prabowo Subianto.

 

"Jadi sepertinya saya koboi. Tapi yang saya lakukan adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat ke pemerintah, Itu juga atas pemerintah Bapak Presiden. Jadi saya gak berani gerak sendiri," ujar Purbaya.

 

"Jangan dianggap saya koboi. Saya hanya perpanjangan tanga Bapak Presiden, kira-kira begitu. Dengan versi yang lebih halus malah," tukasnya.

 

Sebelumnya, Konsultan Politik Hasan Nasbi menilai boleh saja ketegangan antara Menteri Keuangan dan Gubernur Provinsi Jawa Barat Dedi Mulyadi terjadi selama masalah cepat diakhiri setelah menemukan kebenaran atas apa yang dipermasalahkan.

 

"Mungkin hari ini kita melihatnya jadi hiburan, nggak apa-apa kalau hanya sementara, waktunya sebentar saja," kata Hasan Nasbi dalam video diunggah akun Instagram Total Politik.

 

Dia menegaskan bahwa ketegangan menteri dengan gubernur tidak boleh berlama-lama. Karena jika hal ini terus dirawat, akan membuat publik menduga yang negatif.

 

"Kalau kelamaan orang akan melihat ini sebagai ketidaksolidan pemerintah, padahal soliditas pemerintah itu penting sekali. Nggak bisa berlarut-larut kayak gitu. Ceplas ceplosnya (Purbaya) mengenai kebijakan nggak apa-apa, tapi kalau saling melemahkan antar pejabat (itu tidak bagus)," ungkapnya.

 

Jika ketegangan antara menteri dengan gubernur terus berlarut, baginya, justru akan melahirkan efek negatif bagi pemerintah. "Kalau ini diteruskan akan membuat pemerintah kelihatan lemah, pemerintah kelihatan nggak solid, pemerintah kelihatan gampang dipecah belah, gampang diadu domba. Bahaya ini kalau dikembangkan lama-lama," katanya.

 

Sumber: fajar