Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi sindiran eks Kepala PCO Hasan Nasbi yang memintanya berhenti mengkritik pejabat lain.
Hasan sebelumnya menilai pernyataan Purbaya kerap menimbulkan kegaduhan dan berpotensi melemahkan soliditas di lingkar pemerintahan.
Menjawab kritik tersebut, Purbaya menegaskan bahwa langkah yang ia ambil bukan atas inisiatif pribadi, melainkan perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
Ia menyebut pernyataannya selama ini justru bertujuan memulihkan kepercayaan publik terhadap pemerintah.
“Sepertinya saya koboi, tapi yang saya lakukan adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat ke pemerintah.
Itu juga atas perintah Bapak Presiden, jadi saya enggak berani gerak sendiri. Jangan anggap saya koboi, saya kepanjangan tangan dari Bapak Presiden,” ujar Purbaya saat ditemui di Jakarta, Senin (27/10/2025).
Menurut Purbaya, transparansi dan keterbukaan merupakan bagian dari instruksi langsung Presiden Prabowo agar publik memahami arah kebijakan pemerintah, termasuk dalam isu-isu yang menyentuh pengelolaan keuangan daerah maupun kementerian.
Ia menilai, diam justru akan memperburuk citra pemerintah di tengah meningkatnya sensitivitas publik terhadap pengelolaan dana publik.
"Kalau pemerintah diam, masyarakat akan mengira kita menutup-nutupi. Padahal tugas saya memastikan semua berjalan sesuai arahan Presiden, termasuk menjelaskan yang sebenarnya terjadi,” tambahnya.
Pernyataan Purbaya ini datang setelah beberapa kali ucapannya menimbulkan reaksi dari sejumlah kepala daerah dan pejabat publik, terutama terkait temuan dana mengendap di pemerintah daerah.
Kritiknya sempat disorot karena dinilai terlalu frontal, bahkan oleh sebagian kalangan internal pemerintahan sendiri.
Hasan Nasbi, dalam pernyataan sebelumnya, menyarankan agar pejabat tinggi seperti Menkeu Purbaya menjaga harmoni di antara sesama pembantu Presiden.
“Jangan saling serang di publik. Kalau ada perbedaan, selesaikan di dalam, bukan di media,” ujar Hasan.
Namun, bagi Purbaya, menjaga kredibilitas pemerintah di mata publik tak bisa dilakukan dengan cara menutup mata.
Ia menegaskan bahwa komunikasi yang jujur dan terbuka menjadi bagian dari strategi pemerintahan Prabowo dalam membangun kembali kepercayaan masyarakat.
“Presiden ingin pemerintahan ini kuat karena dipercaya rakyat, bukan karena menutup rapat masalahnya,” katanya.
Pernyataan tersebut menjadi sinyal bahwa gaya komunikasi Purbaya yang blak-blakan dan cenderung lugas akan tetap ia pertahankan selama mendapat restu dari Presiden.
Dalam beberapa kesempatan, ia juga menyebut bahwa keterbukaan adalah bagian dari transformasi budaya birokrasi yang tengah didorong pemerintah.