Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sementara, Nawawi Pomolango merespons rencana Presiden Terpilih Prabowo Subianto yang bakal menyisihkan anggaran khusus untuk pemberantasan korupsi dalam hal memburu para koruptor.
Ia malah mengeluh usulan penambahan anggaran sebesar Rp117,12 miliar untuk tahun 2025 ditolak oleh DPR. "Oh ya, saya baru dengar malah itu. Itu saja tadi kita minta tambah anggaran tidak bisa," ujar Nawawi di Jakarta, dikutip Rabu (4/9/2024).
Oleh karena itu, ia belum mau memberikan komentar terkait janji manis Prabowo tersebut yang bakal memberikan anggaran khusus untuk mengejar koruptor hingga ke Antartika.
Pasalnya, kata Nawawi, penambahan usulan anggaran yang rencananya digunakan untuk membayar gaji pegawai lembaga antirasuah itu ditolak oleh Bambang Pacul Cs.
"Kita belum bicara yang ke depannya (respon Prabowo beri anggaran khusus untuk ngejar koruptor ke Antartika). Yang kita hadapkan tadi saja kita sedikit kecewa (penolakan usulan anggaran oleh DPR). Bahwa anggaran yang kita mohonkan penambahan itu untuk pembayaran gaji pegawai saja itu tidak terpenuhi ," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPR, Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul menjelaskan usulan penambahan anggaran itu ditolak karena kondisi fiskal negara sangat mepet.
“Cekaknya anggaran hari ini, bapak ibu terutama para ketua sekalian paham kondisi keuangan negara kita, begitu mepetnya fiskal kita,” kata Bambang dalam rapat bersama di Kompleks Parlemen Senayan, dikutip Rabu (4/9/2024).
Sebelumnya, Prabowo mengklaim akan siapkan anggaran khusus untuk pemberantasan koruptor. Hal itu disampaikan Prabowo dalam acara penutupan Rapimnas Partai Gerindra Sabtu, (31/8/2024).
"Mungkin saya akan cek kembali anggaran. Saya akan sisihkan anggaran khusus untuk pemberantasan dan pengejaran koruptor-koruptor itu. Kalaupun dia (koruptor) lari ke Antartika, aku kirim pasukan khusus untuk nyari mereka di Antartika," kata Prabowo.
Baca Juga: